Yuk Intip 7 Lokasi Wisata Gadis Kretek
Siapa yang terpesona melihat kecantikan Dian Sastro di serial Netflix yang sangat sukses memerankan tokoh “Jeng Yah” atau Dasiyah ini, beradu akting dengan Ario Bayu, Ibnu Jamil, Ine Febriyani, Rukman Rosadi, Tissa Besani, Sheila Dara, Putri marino, Arya saloka dan pemeran artis lainnya sukses membawa film “Gadis Kretek” ini menjadi salah satu film terbaik di 2023. Segala ceritanya berbalut cantik dalam satu alur yang memikat hati. Untuk kamu yang sudah nonton tentu sangat setuju ya denganku, walau cerita cinta mereka berdua tidak seindah di dalam filmnya, tapi setiap pilihan itu tentu saja memiliki resiko yang harus di tanggung dan kalimat tentang kita berhutang air mata yang harus dikembalikan kepada seseorang suatu hari nanti itu ternyata memang benar. Sekuat apapun cintanya kalau bukan takdirnya dan bukan jodoh ya memang tidak akan pernah bersatu kan. Daripada penasaran buat yang belum nonton segera deh nonton seru banget soalnya. Yuk intip 7 Lokasi Wisata Gadis Kretek ,tempat syutingnya.
Setelah menonton serial Gadis Kreteg ini ternyata aku fokus dengan tempat-tempat syuting gadis kretek ini yang terlihat epic dan seru untuk di kunjungi, berikut adalah 7 lokasi Wisata Gadis Kretek yang bisa kamu simak dan kamu kunjungi.
1.Museum Kretek
Museum Kreteg merupakan salah satu tempat syuting di film gadis kreteg ketika Arum dan Lebas pertama kali bertemu untuk menanyakan petunjuk-petunjuk tentang surat yang mengenai jeng yah atau Dasiyah atas permintaan ayah Lebas, di sini mereka pertama bertemu di museum kretek, yang terletak di Jl. Getas Pejaten No.155, Getas, Getas Pejaten, Kec. Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Museum Kretek memiliki jam operasional kunjungan untuk masyarakat yaitu setiap hari, dari Senin sampai Minggu mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Museum Kretek ini di bangun tanggal 3 Oktober 1986 silam. Di sini pengunjung juga akan di suguhkan berbagai cerita sejarah tentang berdirinya kretek yang merupakan warisan dari kearifan lokasl, mengenai pertama kali kretek di kenal dan mulai di sukai masyarakat. Untuk harga tiket masuknya sendiri (HTM), pengunjung dikenai tarif seharga Rp 4.000 pada hari Senin-Sabtu, dan tarif Rp 5.000 pada hari Minggu dan tanggal merah. Terdapat kumpulan bungkus kretek dari tahun ke tahun juga serta tokoh-tokoh yang berperan pentingbagi perkembangan Kretek di Indonesia, kalau ke Kudus jangan lupa mampir ke museum kretek ya.
2. Rumah Dinas Residen Kedu
Dahulu kala dalam sejarah, Magelang pernah menjadi ibu kota karisidenan Kedu serta ibu kota kabupaten pada tahun 1817 dan pusat administrasi pemerintahan di tempatkan di Magelang. Kompleks ini awalnya dipergunakan sebagai tempat markas militer yang semua bangunannya tersebut terbuat dari bambu yang telah diisi oleh air untuk mencegah kebakaran pada waktu itu. Kompleks ini juga dilengkapi oleh lonceng jam yang berfungsi untuk jam malam. Karena administrasi pemerintahan di tempatkan di Magelang ini maka kemudian dibangun kantor karisidenan dilengkapi dengan rumah dinas Residen Kedu. Rumah dinas Residen Kedu ini di bangun oleh pemerintah Kolonial Belanda, yang bangunannya dirancang oleh J.C. Schule dan pembangunan kantor Residu Kedi ini dikerjakan oleh penduduk pribumi di Magelang. Untuk Bnagunanya sendiri tersusun dengan artisek bangunan-bangunan Kolonial lain di Hindia-Belanda, bangunan bergaya arsitektur indische yang merupakan perpaduan gaya bangunan Eropa klasik yang sudah disesuaikan dengan lingkungan di Hindia-Belanda.
Bangunan dari rumah Residen Kedu ini di usung dengan gaya Indische Empire Style. Bangunan ini berbentuk limas dengan ventilasi yang besar yang sudah disesuaikan dengan iklim tropis. Terdapat juga bagian beranda di rumah depan dan belakang, pintu rumah ini memliki dua rangkap (Pintu Jalusi dan Pintu satunya adalah pintu yang menggantung serta dapat diayun berbentuk lebar dan tinggi). Rumah residen Kedu memiliki halaman depan dan belakang yang sangat luas, disertai dengan tumbuhnya pohon-pohon tropis. Jendela yang besar digunakan untuk ventilasi udara, yang menariknya dilengkapi dengan kanopi agar dapat menahan percikan air hujan. Rumah dinas ini terletak di Jalan Diponegoro No. 1 Kedu Magelang , menghadap ke barat dengan view pemadangan Gunung Sumbing, Perbukitan Giyanti, dan Sungai Progo serta persawahan. Rumah Residen Kedu ini menjadi salah satu tempat bertemunya Jeng Yah dan Soeraya lagi, ketika soeraya ingin menikahi gadis lain Jeng yah menanyakan cintannya kembali dan sini moment Jeng yah alias Dasiyah lagi patah-patahnya nih, Jika ke Magelang sempatkan mampir ke sini ya.
3. Stasiun Tuntang
Tempat pertemuan Terakhir Dasiyah dan Soeraja sebelum akhirnya Dasiyah menghilang selamanya dari hidup Soeraja yaitu Wisata gadis kretek di Stasiun Tuntang, Stasiun Tuntang (TTG) merupakan stasiun kereta api yang tepatnya terletak di kecamatan Tuntang yaitu perbatasan antara Salatiga dan kabupaten Semarang. Stasiun yang terletak pada ketinggian ±464 m ini terletak di Daerah Operasi IV Semarang. Kini stasiun tuntang satu kawasan dalam Museum Ambarawa. Stasiun yang dibangun oleh didirikan oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada tahun 1871 kemudian di tanggal 21 Mei 1873 mulai dioperasikan. Stasiun Tuntang merupakan stasiun Kereta Api kelas III di jalur ini. Semenjak jalur yang menghubungkan Yogyakararta dan Kedungjati pada tanggal 1 Juni 1970 ini ditutup, stasiun ini beralih menjadi museum. Sebelumnya jalur sempat mangkrak, layanan kereta wisata ke Tuntang dihentikan lagi, tapi jalur kemudian kembali dibuka tahun 2002 setelah direnovasi. Awalnya, stasiun ini hanya melayani lori Ambarawa-Tuntang. Setelahnya mulai pada tahun 2009 setekah renovasi dan stasiun ini kembali melayani kereta uap wisata lagi. Saat ini, para pengunjung yang datang dapat menikmati keindahan Stasiun Tuntang dengan menaiki kereta uap wisata yang ditarik oleh lokomotif diesel vintage, yang dapat dinikmati oleh pengunjung dengan menghadirkan perjalanan yang nostalgia dan pesona dari era kereta api yang klasik.
4.Pasar Kayu Muntilan
Pasar Kayu Muntilan ini menjadi lokasi Film Gadis Kretek, yaitu ketika ‘Soeraja’ bertemu pertama kali dengan Dasiyah atau Jeng Yah. Soeraja yang kala itu sedang berkelahi dengan para preman di pasar tersebut dan melihat bertatapan dengan Jeng Yah yang sedang berkunjung ke pasar. Pasar Kayu ini pada film Gadis kretek digambarkan sebagai pasar tempat perdagangan di Kota M. Di Pasar Kayu ini masih ditemukan sejumlah properti film yang masih tersisa di lokasi. Adapun yang masih tersisa berupa tulisan yaitu ‘Toko Widjaja sejak 1949’. Kemudian ada lagi bangunan bercat merah tertempel poster iklan rokok Merah.
5. Los Mabako Menden Klaten
Lokasi Wisata gadis Kretek selanjutnya adalah Los mBako Menden Klaten yang merupakan bangunan yang ada sejak penjajahan Belanda hingga sekarang. Bangunannya tinggi tersebut dengan ukuran besar, memanjang dan dilengkapi dengan lantai dasarnya model panggung. Hampir seluruh bangunan ini terbuat dari bambu, kecuali atap yang biasanya berupa daun alang-alang atau juga daun tebu kering. Klaten merupakan kawasan penghasil tembakau , tembakau khas Klaten dinamakan tembakau Vorstenlanden.
6. Pabrik Gula Tasikmadu
Pabrik Gula (PG) Tasikmadu merupakan salah satu pabrik gula yang didirikan pada masa zaman kolonial Hindia Belanda dan masih bertahan sampai saat ini. Untuk saat ini, PG Tasikmadu berada dalam pengelolaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX. PG Tasikmadu dibangun pada tahun 1871 oleh K.G.P.A.A. Mangkunegara IV (1811-1881). Pabrik ini merupakan pabrik gula kedua di wilayah kekuasaan Praja Mangkunegaran, setelah PG Colomadu pada 1861. Sekarang , Pabrik Gula Tasikmadu telah dikembangkan menajdi destinasi wisata dengan taman bermain keluarga dan restoran.
7.Candi Abang Sleman
Candi Abang yang terketak di Sleman Jogja ini pernah ditemukan sebuah candi lingga dan arca Buddha. Di Candi Abang ini pernah ditemukan prasasti pendek pada tahun 1932. Prasasti tersebut isinya memuat pertanggalan dengan angka tahun 794 S atau 872. Terdapat sisa-sisa struktur dari bangunan candi terbuat dari bata merah. Lalu, terdapat sisa-sisa struktur bangunan candi yang dibuat dari bata merah ini yang sehingga disebut Candi Abang. Berikut tadi merupakan 7 wisata gadis kretek yang bisa kamu kunjungi , jangan lupa mampir ya.